Kalian sudah tau kan kalau gue ada mengerjakan tugas praktek gue, disuruh membuat drama, dan memerankanya. Gue mengambil dialog dari sebuah sinetron Malam Minggu Miko yang dibuat oleh Raditya Dika. Sinetron itu entah mengapa sangat pas untuk karakter kami, mudah dipahami, dan kocak. Terima Kasih Raditya Dika. Ini dia skrip dialog kami.
----------------------------------------------------------------------------------------
Annas sebagai Miko(Gue)
Wisnu sebagai Rian(Rambutnya mirip, makanya gue kasih peran Rian)
Aldo sebagai Anca(Sifatnya sama-sama kocak)
Regi sebagai Silvia(Satu-satunya cewek dikelompok kami)
Reza sebagai D-waw(Gaya Rap'er nya pas)
Farhan sebagai penghipnotis(Gak ada orang lain)
Rifa sebagai pelayan(Gue tau kalau pelayannya itu cewek, tapi kami gak ada cewek lagi)
----------------------------------------------------------------------------------------
Annas sebagai Miko(Gue)
Wisnu sebagai Rian(Rambutnya mirip, makanya gue kasih peran Rian)
Aldo sebagai Anca(Sifatnya sama-sama kocak)
Regi sebagai Silvia(Satu-satunya cewek dikelompok kami)
Reza sebagai D-waw(Gaya Rap'er nya pas)
Farhan sebagai penghipnotis(Gak ada orang lain)
Rifa sebagai pelayan(Gue tau kalau pelayannya itu cewek, tapi kami gak ada cewek lagi)
(Orang Pertama Masuk ATM)
BACKSTAGE: Rian: Gue selalu menghormati privasi orang.
Misalnya aja, kalau lagi di ATM, gue akan selalu tutup mata kalau orang depan
gue memasukan pin ATM dia. Itu prinsip
(Rian menutup matanya dengan telapak tanganya.)
(Orang pertama keluar)
GANTI ADEGAN
Miko: Hai Vania
Vania: Miko, kita makan ditempat ginian?
Miko: Iya
Vania: Disini ada Quagra gak ya? Aku tu lagi pengen makan
Quagra gitu pake Red Wine.
Miko: Lo ngomong pake bahasa apaan ya barusan?
BACKSTAGE: Miko: Gue lagi deket sama Vania, dia orangnya
highclass banget. Gue kenalan sama dia di Jakarta Fashion Show. Gue datang
kesana karena gue pikir itu Jakarta Pet Show.
(Pelayan Datang)
Pelayan: Mau pesan apa mbak, mas?
Vania: Yang paling mahal apa?
Pelayan: Banyak sih, tapi yang paling mahal, Tenner Wine 300
Gram.
Vania: Boleh tuh
Pelayan: Kalo masnya?
Miko: Yang paling murah apa?
(Senyap)
GANTI ADEGAN
(Rian bingun kenapa dibelakangnya kosong, tanpa pikir
panjang, di pun masuk ke ATM tersebut. Setelah selesai, dia pun keluar)
Penghipnotis: Mas mas, sebentar mas.
(Menghampiri Rian)
Rian: Ada apa ya?
Penghipnotis: HEI (Nepuk pundak Rian)
(Rian ngasih dompetnya ke Tukang hipnotis, dan pergi
meninggalkan panggung)
GANTI ADEGAN
Anca: loh? Mas Rian? Mas Rian kenapa?
Rian: kenapa apanya?
Anca: Katanya tadi mau ke ATM?
(Rian cek kantong celananya)
Rian: loh dompet gue mana?
Anca: Nah mas Rian dihipnotis ni.
Rian: Lah gue ingat, tadi terakir kali gue sadar, pundak gue
ditepuk sama orang yg mencurigakan gitu.
Anca: Nah kan bener. Mas Rian dihipnotis, dompetnya diambil,
dan mas Rian pulang tanpa sadar?
Rian: Pulang tanpa sadar? Memangnya bisa gue nyetir mobil
tanpa sadar?
Anca: Bisa aja mas, kan mas Rian gak sadar.
Rian: Bener juga sih. Kampret tu tukang hipnotis, sekarang
gue mau balik kesana, kalau gue ketemu langsung mau gue laporin ke satpam!
Anca: Sabar mas sabar
Rian: Gak, tunggu bentar ya, gue mau kesana lagi.
(Rian meninggalkan panggung)
GANTI ADEGAN
Vania: Ternyata enak ya, empuk lagi, pantesan aja harganya
500 ribu
Miko: Iya, ini kerupuknya juga enak kok. Ini kerupuk terenak
yang pernah gue makan.
Vania: Mik entar temenin aku ya kebutik, bajuku itu pada
abis. Beliin ya.
Miko: Kalo mau beli baju, mending ke ITC aja, disana
murah-murah.
BACKSTAGE: Miko: Gue kalau beli baju sering di ITC, karena
harganya murah-murah. Celana dalam aja banyak, satunya hanya 10 ribu. Gue punya
rencana, kalau suatu saat gue jatuh miskin, gue akan beli celana dalam
sebanyak-banyaknya lalu gue jahit menjadi baju, dan gue jual lagi.
Vania: Ya ampun Miko, Di ITC itu kan banyak mas mas. Entar
ketemu mantan aku lagi.
Miko: gimana kalau kita langsung ke bioskop aja. Soalnya gue
udah beliin tiketnya.
Vania: boleh, tiketnya yg mahal atau yg murah. Kalau yg
mahal kn kursinya empuk gitu.
Miko: yang murah sih, yg biasa
Vania: Iiih Miko, aku gak mau yg murah ah.. itukan bekas
mbak-mbak sama mas-mas.. kalau misalnya aku kutu air gimana? aku gak mau ah..
GANTI ADEGAN
Rian: Mas lo yg tadi itu kan!?(Rian menghampiri tukang
hipnotis)
Penghinotis: Santai mas santai.. santai.. HEI
(Rian meninggalkan panggung)
GANTI ADEGAN
Anca: loh mas Rian?
Rian: Mas anca? Loh kok gue??
Anca: Mas dihipnotis lagi.
Rian: Hah? Yang bener, wah sialan kok dia jago banget sih?
Anca: Mendingan mas rian belajar penangkal hipnotis deh sama
saya
Rian: Emang lu bisa?
Anca: Mas, kampung saya itu, penghasil tukang hipnotis nomor
1, sampai di ekspor keluar negeri segala.
Rian: Terus cara nangkalnya gimana?
Anca: Mas kan ditepuk pundaknya gini (Nepuk pundak Rian) mas
tepuk balik. (Rian nepuk pundak anca) Nah.. nanti hipnotisnya akan balik lagi
kedia.
Rian: Gitu ya?
Anca: Iya, ayo saya temenin kesana deh mas.
GANTI ADEGAN
Vania: Kamu tau gak sih, aku tu suka banget keliling eropa,
apa lagi sama pacarku, eh mantanku. Dia itu suka beliin aku baju, sepatu yang
mahal-mahal gitu deh
(D-Waw memasuki panggung)
D-Waw: Yo yo yo.. Wassap yo..
Miko: Siapa ya?
D-Waw: D-Waw yo
Miko: D-Waw?
D-Waw: Dani dani.
Miko: Oh Dani.. Apa kabar
D-Waw: Baik yo
Miko: Ko sekarang agak kurusan?
D-Waw: Ini memang mode bajunya gini yo, sengaja longgar, ini
hip hop yo.. gaya rapper memang begini yo, Wow lo sama siapa yo.
Miko: Oh ini Vania
Vania: Hai..
D-Waw: D-waw yo.. yo yo yo wes.. gue harus cabut dulu yo..
okey? Yo wassap yo (Nepuk pundak Miko)
(Miko terdiam)
D-waw: Ini salam rapper yo. Kalau ada yang nepuk pundak lo
gini, ya lo balas dengan bilang “yo wassap yo” ayo bediri bediri bediri. Yo
wassap yo (Nepuk pundak Miko)
Miko: yo wassap yo ( nepuk pundak D-Waw)
D-waw: yo yo yo yo yo.. (Pergi meninggalkan panggung)
Vania: Orang gila??
Miko: Bukan, temen gue
Vania: owh..
GANTI ADEGAN
Anca: Mana orangya mas?
Rian: Tadi ada kok disini.
(D-waw masuk kepanggung)
D-Waw: Yo yo yo yo yo
wassap yo.
Rian: Siapa ya?
D-waw: Dani dani
Rian: Oh dani, apa kabar?
D-waw: Baik yo, sekarang panggil gue D-waw yo
Anca: (bisik-bisik) Orang gila mas?
Rian: Bukan, temen gue. Dari mana lo?
D-waw: Dari studio band yo, jaga kasir yo.(Senyap) Yo yo
tadi gue ketemu miko yo, dia sama cewek. (Senyap) Yo yo yo wess yo.. Gue mesti
cabut dulu, yo wassap yo. (nepuk pundak rian)
Rian: Lo mau hipnotis gue ya?
Anca: Tepuk balik mas.
(Rian nepuk pundak D-waw)
(D-waw nepuk pundak Rian)
(mereka saling bertepuk pundak)
Rian: Pergi lo!
D-Waw: Gak asik yo!! (meniggalkan panggung)
BACKSTAGE: Rian: Gue gak nyangka, temen sma gue sekarang
juga udah jadi tukang hipnotis, hidup di jakarta memang keras.
Anca: Hampir kita dihipnotis mas
Rian: iya
(Tukang hipnotis masuk panggung)
Rian: Nah ini orangnya nca! Sini lo!! Ni sekarang diapakan
nca, kasih satpam, masukan penjara?
Anca: Bawa ke KPK mas.
Rian: Nah terserah aja
Penghipnotis: HEI (Nepuk pundak rian dan anca)
(Rian dan Anca meninggalkan panggung)
GANTI ADEGAN
Miko: Sekarang udah malam, gimana kalau kita langsung ke
bioskop aja.
Vania: Boleh, eh kamu gak nanya aku dikampus gimana?
Miko: memangnya kamu dikampus gimana?
Vania: Buruk, aku tu sering keseleo kakinya, karena sepatuku
itu udah pada rusak.
Miko: Terus?
Vania: Artinya, gue mesti beli sepatu baru, beliin ya?
Miko: Iya gak apa-apa, kebetulan gue lagi ada duit.
Vania: Harganya 10 juta.
Miko: Kebetulan gue lagi gak ada duit.
Vania: Loh kok gitu sih? Yaudah, tas aku juga udah pada
rusak nih. Beliin yah?
Miko: Kalau tas harganya berapa?
Vania: 4 juta.
Miko: lo ada gak barang yang lagi rusak tapi gak mahal?
Misalnya pita rambut?(Senyap)
Pelayan: Ini tagihanya mas
Miko: (Melihat tagihan) Kayaknya gue harus ke ATM dulu deh.
GANTI ADEGAN
Penghipnotis: (Melirik kedompet curianya)
(Miko datang)
Penghipnotis: Mas mas, (menghampiri Miko) HEI (Nepuk pundak
miko)
Miko: yo wassap yo (Nepuk pundak penghipnotis)
(Tukang hipnotis meninggalkan panggung)
Miko: Loh kenapa ya?
GANTI ADEGAN
Miko: Vania akhirnya ninggalin gue, ternyata duit gue di ATM
gak cukup, dan terpaksa gue ninggalin sepatu gue disana. Gue gak tau apa yang
terjadi dengan malam minggunya Rian sama mas Anca, karena pas gue udah pulang,
mereka udah begini. Rian? Mas Anca? Rian? Huuhh,,
TAMAT
----------------------------------------------------------------------------------------
Iya, itu dia skrip drama kami. Memang ada yang sedikit berbeda sih, tapi rasanya kalau terlalu sama persis dengan sinetronya, bakalan susah untuk diperankan.
Sekian Terima kasih.